OPEN body ( ) tag
Thursday, June 21, 2007,8:50 PM
                                                                                                                                                                                                 
Teh Upik, I'm Sorry



Assalamualaikum Teh Upik. Daeng minta maaf kemarin iseng. Keisengan daeng malah menjadi masalah. Gak ada maksud apa-apa, Cuma iseng saja. Daeng siap dihukum. Untuk klarifikasi permintaan maaf sudah saya beritakan di blogku http://www.relunghidupku.blogspot.com/ dan surat kabar Suara Mereka serta media komunikasi tradisonal. Daeng siap dihukum saja atau ditraktir es krim tidak lebih dari dua ribu lima ratus. Mohon maaf sebelumnya.



Regards,

Daeng
baca lengkapnya  
posted by daeng Permen Kali ¤ 1 Komentar Kamu
,8:50 PM
                                                                                                                                                                                                 
Teh Upik, I'm Sorry

Assalamualaikum Teh Upik. Daeng minta maaf kemarin iseng. Keisengan daeng malah menjadi masalah. Gak ada maksud apa-apa, Cuma iseng saja. Daeng siap dihukum. Untuk klarifikasi permintaan maaf sudah saya beritakan di blogku www.relunghidupku.blogspot.com dan surat kabar Suara Mereka serta media komunikasi tradisonal. Daeng siap dihukum saja atau ditraktir es krim tidak lebih dari dua ribu lima ratus. Mohon maaf sebelumnya.
Regards,
Daeng
baca lengkapnya  
posted by daeng Permen Kali ¤ 0 Komentar Kamu
Monday, June 18, 2007,3:17 PM
                                                                                                                                                                                                 
SENDIRI


Entah begitu dinginnya pagi ini, sampai persendian ini terasa sakit.

Tapi masih teringat pada malam yang telah lama aku ketahui,

Di mana seperti berita cuaca yang akan menentukan kapan badai itu pasti akan datang

Yang tiba pada tengah bulan juni kurang tiga hari,

Yang akan meninggalkan semua kehidupanku.

Ini bukan tempatku yang seperti biasa, mungkin aku tersesat di antara celah malam…entah dimana.

Aku akan mencari jalanku sendiri tanpa resahmu yang terus mendera jiwaku

Kau akan mengetahui itu pada perjuangan senja kedewasaan dalam jalan terjal berliku ini

Hingga batas waktu kau akan menerangiku dengan tersenyum

Walaupun sudah waktunya aku harus pergi untuk berjalan tanpa harus tertahan lagi

Karena tempatku sudah terlalu pahit untuk terulang kembali

Anganku selalu akan terbang bersamamu selama mentari bersinar, ku tak akan pernah tau

Dari mimpi ini untuk kegelisahan hati dalam mewujudkannya dalam kesuraman

Ada yang terindah yang pernah dalam genggamanku

Ada yang kudapatkan yang pernah dalam kenanganku

Kabar gagak malam dalam salam risau terdengar berputar-putar mengelilingiku

Menggelepar dalam ingatanku yang terkobankan adalah jiwaku

Sekarang rumah ketiga sampingku menggelengkan kepala

Membelenggu besi untuk memagari sambil menghujamkan tombak ke hulu hatiku

Sudah biasa terjadi di depan mataku dengan alasan yang lusuh untuk ditinggalkan

Tidak untuk kesempatan lagi sebelum adzan terakhir terdengar kala fajar semakin keruh

Untuk ditelusuri dalam benakku, ternyata mereka kecewa untuk kemarin

Untuk kembali dalam anganku mereka akan terima atau mengusulkan untuk dibuang

aku tidak akan mengeluh untuk ini karena kutahu terlanjur tumpah oleh air mata

aku tidak akan pernah datang lagi kepadamu untuk memintamu untuk mendengarkanku

terima kasih atas semua senyummu kala itu, aku pergi sekarang!

baca lengkapnya  
posted by daeng Permen Kali ¤ 0 Komentar Kamu