OPEN body ( ) tag
Saturday, June 09, 2007,9:53 PM
                                                                                                                                                                                                 

Harapan 9 Juni

Berakhir deritaku di musim panas ini

Maksud dari kabut keraguan terungkap beku

Aku yang baru tersadar dalam selimut hati

Adalah Kau, yang telah bimbang

Oleh kedatangan terakhirku tanpa kemarin

Kurasa kini Aku harus pergi lagi

Masih dalam harapanku

Jujur saja Aku tetap akan seperti biasa

Walaupun Kau telah menambahkan bagian

Dari Mereka yang Aku sayangi,

Batas lingkaran yang Kau maksud itu?

Aku mengetahui itu dalam 9 Juni,

Tak akan kecewa nanti dalam penyesalan, mungkin…

Senja ini terdapat hujan kecil dengan usapan pelangi

Waktu itu yang terjadi: Dan terus begini,

Aku juga tak percaya, andaikan kembali

Sampai kapankah? Kau telah membalasnya

Aku semakin tak percaya pada angin malam

Menghempaskan bintang-bintangku

Semakin jauh dalam jangkauan, tak lagi di sampingku

Sudah berakhir…

baca lengkapnya  
posted by daeng Permen Kali ¤ 1 Komentar Kamu
,9:52 PM
                                                                                                                                                                                                 

Bulan Sabit yang Sipit

Aku ingin melihat kau tertawa,

Dan sekarang kau tertawa lepas

Dan aku merasakan


Kau ingin melihat aku tertawa,

Dan sekarang aku tertawa lepas

Dan kau merasakan

baca lengkapnya  
posted by daeng Permen Kali ¤ 0 Komentar Kamu
,9:49 PM
                                                                                                                                                                                                 
Rumput

Aku tak menganggap kau terbaik, bukan milikku

Lagi ada dimana? Tak pernah ku ketahui

Ceritakan sejak dini bersamamu berduri

Terinjak-injak oleh nuranimu yang hilang

Menari-tari pada waktu yang tak pasti

Tak pernah kutemukan lagi

Dan aku harus berhenti

Karena nuranimu telah mati

baca lengkapnya  
posted by daeng Permen Kali ¤ 0 Komentar Kamu
,9:41 PM
                                                                                                                                                                                                 

Dunia Telah Mencaci

Dalam kemenangan kebosanan tak jadi nyata

Lelah dengan harapan telah ku coba mengaisnya

Cerita kegetiran keras hatimu, ku resah

Harus berakhir sekarang tertikam mimpi

Berdebu dalam sisa angan nafasku

Untaian katamu telah menusukku

Dari belakang ketika ku tertidur

Licik! Lupa tergenggam pasir

Pergilah, tak perlu kau menjengukku lagi

Biarkan di trotoar jalanan penuh asap

Setelah kau tusuk lalu kau tampar

Demi Tuhan kau telah menyakitiku

Kau biarkan aku terkapar menahannya

Lalu kau sempat menginjakku

Kejam! Aku melihat senyummu

baca lengkapnya  
posted by daeng Permen Kali ¤ 0 Komentar Kamu
Friday, June 08, 2007,8:54 AM
                                                                                                                                                                                                 

Hanya Setumpuk Catatan

Ini hanya catatan yang dulu pernah ada,

Tertumpuk pada bagian bawah masa sekarang

Tak pernah bisa hilang walaupun terbenam dalamnya samudra

Ini hanya catatan yang telah bercerita,

Tercoret pada lembar demi lembar kertas kehidupan

Tak pernah habis sebelum adzan terakhir terdengar

Ini hanya catatan yang penuh debu,

Sengaja dibiarkan tak terjamah lagi

Untuk mencoba mengingat tak ada waktu

Ini hanya catatan yang ada di layar kehidupan,

Naskahnya tak menentu: kadang realis bahkan absurd

Sang Maha Sutradara yang mengaturnya

Ini hanya catatan yang…

baca lengkapnya  
posted by daeng Permen Kali ¤ 0 Komentar Kamu
Wednesday, June 06, 2007,11:07 AM
                                                                                                                                                                                                 

Orang- orang Berjalan


sementara mesin waktu terus bergulir ke arah tak tentu
melirik sejenak lalu harus mempelajari hidup
tempat ini terlalu basah dengan darah
terinspirasi pada tepuk tangan alam
dalam membagi waktu dalam sejarah emosi hati
barang tentu saling beradu ego sementara waktu
saling membunuh dalam pencapaian sebuah karakter
baca lengkapnya  
posted by daeng Permen Kali ¤ 0 Komentar Kamu