OPEN body ( ) tag
Friday, July 20, 2007,4:04 PM
                                                                                                                                                                                                 

Ketika Minerva Menjadi Sebenarnya Minerva

Minerva sang pujangga kebanggaan dari Negeri Seribu Satu Malam. Dalam kesempataan ini Aku pun menunggu kedatangannya di awal tahun ini. Kusimpan dalam dan rapat pada sebuah kotak penantian. Aku pun tak mau harus begini terus dalam aliran nafas yang penuh dengan polusi pabrik kehampaan. Minerva, dimana harus Aku temui Kau lagi? Sepertinya hanya lolongan anjing di malam hari untuk mengisi sunyi-senyapnya malam. Pagi ini berjanjilah padaku bahwa Kau akan datang jam tiga sore selepas kepenatan pada Mama Cafe-tempat untuk meminum secangkir kopi pahit.

Secangkir kopi ini telah menawarkan rinduku ke padamu. Yang begitu mesra di antara rumput yang telah menjadi coklat akibat dari kaca langit. Tak kurang dari tetes-tetes cinta yang tersambutkan pada pelangi yang malu akan memperlihatkan pesonanya. Untaian sayang dan kesetiaan menantimu yang akan datang sang pujangga sebelum terlambat waktu, Minerva-cintamu padaku sampai saat ini. Aku dilahirkan untuk sekadar memilih belum untuk berpikir dengan serangan mortir yang menghujam kepalaku. Pecah, berdarah, dan penuh duka yang menjadi kebimbangan diriku.

Malam dengan bulan separuh ditemani temaram bintang merah yang menghiasi pandanganku. Sepuluh jariku sangat lemah dalam memegang tali perkataanmu karena parasmu yang begitu pekatnya. Seorang Minerva akan menjadi sebenarnya Minerva ketika utusan itu turun ke Kaki Langit dengan jubah bertopeng yang membawa kedamaian cinta. Minerva diharuskan untuk berhenti di tepian antara Kau dan Waktu. Berdiri pada tiang pancang keadilan dengan ilustrasi yang begitu menyayat-sayat hati. Rerintih hati bercampur tangis kelam semakin membuat tercabik-cabik oleh Minerva. Aku pun akan mulai membaca lagi dalam hari dengan hitungan detik saja.

baca lengkapnya  
posted by daeng Permen Kali ยค


0 Comments: